Senin, 14 Februari 2011

Karena Malam


Lawas..,15-02-2011

Tuesday.. 02.07
Hanya Sekedar lewat ..,ketika tengah malam, semua orang tertidur dengan lelap....


..Kenapa Doa mu Belum Terkabul..

Seorang pemuda mendatangi orang yang arif dan bijak, kemudian ia mengeluarkan berbagai macam persoalan hidupnya. Sampai kemudian ia tarik sebuah kesimpulan dan bertanya "Saya setiap hari selalu berdo'a kepada Tuhan, tetapi mengapa belum juga doa' tersebut dikabulkan?"
Dengan bijak orang tua tersebut berkata "Anak muda, ketika engkau berdo'a kepada Allah, jangan pernah engkau menarik kembali apa yang telah engkau mintakan". Pemuda tersebut heran, "Saya tidak pernah menarik kembali do'a yang telah saya mohon kepada Allah".
Orang tua tersebut meneruskan, "Wahai anak muda, ketika engkau berdo'a memohon kepada-Nya, maka Tuhanmu dengan sangat senang menerima setiap do'a hamba-Nya. Berdo'alah padaku niscaya kan ku kabulkan [1], itulah sebuah tali perjanjian antara Tuhan dengan hamba, saat engkau berdo'a engkau telah melakukan perjanjian dengan Allah dengan menyerahkan semua harapan dan perkara kepada-Nya".
Pemuda tersebut bertanya lagi,"jika demikian mengapa do'a saya belum dikabulkan ?". Orang tua tersebut melanjutkan kembali "Itulah kenapa engkau menarik kembali do'a-mu dengan kata-kata seperti itu, bukankah engkau telah berkata Katakanlah: "Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam [2]. Setelah engkau berdo'a kenapa tidak kau serahkan semuanya kepada Allah?, tali yang telah engkau julurkan ke atas jangan kau tarik kembali"
Orang tua meneruskan "Ketika satu hari, satu minggu, satu bulan bahkan satu tahun rasanya penantian do'a-mu belum terkabul juga, maka kesabaranmu atas perjanjian tersebut diuji, apakah seorang hamba masih dapat bersabar dengan perjanjian tersebut{3]"."Ketika seorang hamba mulai merasakan kecemasan dan kegalauan tentang permohonan doa'a itu yang dirasa begitu lama tiada terkabul juga, sehingga timbul keraguan akan do'anya, maka hamba tersebut telah menarik kembali penyerahan doa'nya kepada Allah, Sehingga Allah memutuskan perjanjian itu karena keraguan seorang hamba. Bukankah telah diserahkan semuanya kepada Allah, tapi kemudian kenapa berpaling kembali".
Pemuda tersebut tertunduk, "Ketika seorang hamba berdo'a, maka Allah menerima dan akan memperkenankan do'amu, namun ketika keraguan muncul maka Allah akan mengembalikan do'a kepada hamba, Seolah-olah Tuhan berkata "Engkau meminta kepadaku, tapi kenapa engkau meragukanku". "Maka tali yang telah engkau julurkan keatas, engkau tarik kembali kebawah".
Lantas apa yang harus saya lakukan, pemuda tersebut bertanya "Setelah engkau berdo'a maka serahkan dan pasrahkanlah kepada Allah dan bersabarlah dengan ketetapan yang Allah berikan padamu{3], setelah itu engkaupun akan berikhtiar untuk do'a-mu itu". Pemuda tersebut kemudian pamit pulang dan mulai mengerti kalau selama ini setiap ia berdo'a selalu minta dipercepat terkabul dan meragukan do'anya.

Sebuah Renungan:
Disadari atau tidak, kita terkadang selalu berfikiran kenapa do'a kita belum terkabul juga dan selalu meminta dengan segera. Sesuatu yang telah kita mohon kepada Allah jangan pernah untuk ditarik kembali.


Berapa Luas kah Dunia Kita 
Seberapa luas dunia yang anda ciptakan? Banyak orang hanya memiliki dunia seluas meja tulisnya. Atau sepetak ruang kerjanya. Atau mungkin sebesar gedung kantornya saja. Pandanglah keluar. Tebarkan pandangan anda. Carilah ujung cakrawala. Nikmatilah Cahaya matahari sore menemani perjalanan pulang anda ke rumah.
Dunia anda jauh lebih luas dari yang anda sangka. Ruang yang tersedia bukan hanya antara rumah dan ruang kerja anda. Anda dianugerahi lautan, pegunungan, hutan, mata air dan berbagai keindahan alam lainnya. Sadarilah bahwa semua ini tak kalah harganya. Karana itu, jangan sia-siakan waktu anda untuk tidak melebur dengan keindahan yang tiada tara.
Pekerjaan anda bisa menunggu. Namun umur anda takkan kembali. Waktu adalah anak panah yang melesat kencang. Anda tak mungkin mampu menghentikan atau melambatkannya. Selama waktu masih tersisa, tak perlu ragu untuk menikmati kehadiran anda dibumi ini. Ketika anda menyadari berharganya itu semua, andapun menyadari betapa berharganya anda yang mungil ini di alam semesta yang maha luas ini. Kehadiran anda bagian dari alam ini. Hiduplah penuh keseimbangan.

 Masalah adalah Tantangan
Bila anda menganggap masalah sebagai beban, anda mungkin akan menghindarinya. Bila anda menganggap masalah sebagai tantangan, anda mungkin akan menghadapinya. Namun, masalah adalah hadiah yang dapat anda terima dengan suka cita. Dengan pandangan tajam, anda melihat keberhasilan di balik setiap masalah.
Masalah adalah anak tangga menuju kekuatan ang lebih tinggi. Maka, hadapi dan ubahlah menjadi kekuatan untuk sukses anda. Tanpa masalah, anda tak layak memasuki jalur keberhasilan. Bahkan hidup ini pun masalah, karena itu terimalah sebagai hadiah.
Hadiah terbesar yang dapat diberikan oleh induk elang pada anak-anaknya bukanlah serpihan-erpihan makanan pagi. Bukan pula eraman hangat di malam-malam yang dingin. Namun, ketika mereka melempar anak-anak itu dari tebing yang tinggi. Detik pertama anak-anak elang itu menganggap induk mereka sungguh keterlaluan, menjerit ketakutan, matilah aku. Sesaat kemudian, bukan kematian yang mereka terima, namun kesejatian diri sebagai elang, yaitu terbang. Bila anda tak berani mengatasi masalah, anda tak kan menjadi seseorang yang sejati.

... Temukan Cinta Anda ...
 Bila anda tak mencintai pekerjaan Anda, maka cintailah orang-orang yang bekerja disana. 
Rasakan kegembiraan dan pertemanan itu dan pekerjaan pun akan terasa mengembirakan.
Bila anda tak bisa mencintai rekan-rekan kerja Anda, maka cintailah suasana dan gedung kantor Anda.
Ini mendorong Anda untuk bergairah berangkat kerja dan melakukan tugas-tugas dengan lebih baik lagi.
Bila toh Anda juga tidak bisa melakukannya, cintai setiap pengalaman pulang pergi dari dan ketempat kerja Anda.
Perjalanan yang menyenangkan menjadikan tujuan tampak menyenangkan juga.
Namun, bila anda tak menemukan kesenangan di sana, maka cintai a apa pun yang bisa Anda cintai dari kerja Anda, tanaman penghias meja, cicak di atas dinding, atau gumpalan awan dari balik jendela.
Apa saja.
Bila Anda tak menemukan yang bisa Anda cintai dari pekerjaan Anda, maka mengapa Anda ada di situ ?
Tak ada alasan bagi Anda untuk tetap bertahan. Cepat pergi dan carilah apa yang Anda cintai, lalu bekerjalah disana.
Hidup hanya sekali, Tak ada yang lebih indah selain melakukan dengan rasa cinta yang tulus

Surat dari sang Maha Pencipta
Saat kau bangun di pagi hari, AKU memandangmu dan berharap engkau akan berbicara kepadaKU, walaupun hanya sepatah kata meminta pendapatKU atau bersyukur kepadaKU atas sesuatu yang indah yang terjadi dalam hidupmu hari ini atau kemarin.
Tetapi AKU melihat engkau begitu sibuk mempersiapkan diri untuk pergi bekerja. AKU kembali menanti saat engkau sedang bersiap, AKU tahu akan ada sedikit waktu bagimu untuk berhenti dan menyapaKU, tetapi engkau terlalu sibuk.
Disuatu tempat engkau duduk disebuah kursi selama lima belas menit tanpa melakukan apapan. Kemudian AKU melihat engkau menggerakkan kakimu. AKU berfikir engkau akan berbicara kepadaKU tetapi engkau berlari ke telephone, dan menelepone seseorang teman untuk mendengarkan gosip terbaru. AKU melihatmu ketika engkau pergi bekerja dan AKU menanti dengan sabar sepanjang hari. Dengan semua kegiatanmu AKU berfikir engkau terlalu sibuk mengucapkan sesuatu kepadaKU.
Sebelum makan siang AKU melihatmu memandang ke sekeliling, mungkin engkau merasa malu untuk berbicara kepadaKU, itulah sebabnya engkau tidak menundukan kepalamu. engkau memandang tiga atau empat meja sekitarmu dan melihat beberapa temanmu berbicara dan menyebut namaKU dengan lembut sebelum mereka menyatap rizki yang AKU berikan, tetapi engkau tidak melakukannya. Yah, tidak apa-apa masih ada waktu yang tersisa dan aku berharap engkau akan berbicara kepadaKU, meskipun saat engkau pulang kerumah kelihatannya seakan-akan banyak hal yang harus kau kerjakan. Setelah tugasmu selesai, engkau menyalakan TV, AKU tidak tahu apakah kau suka menonton TV atau tidak, hanya saja engkau selalu kesana dan menghabiskan banyak waktu setiap hari di depannya, tanpa memikirkan apapun dan hanya menikmati acara yang ditampilkan. Kembali AKU menanti dengan sabar saat engkau menonton TV dan menikmati makananmu tetapi kembali kau tidak berbicara kepadaKU.
Saat tidur KUpikir kau merasa terlalu lelah. Setelah mengucap-kan selamat malam kepada semua keluargamu, kau melompat ketempat tidur dan tertidur tanpa sepatahpun namaKU kau sebut. Tidak apa-apa karena mungkin engkau tidak menyadari bahwa AKU selalu hadir untukmu. AKU telah bersabar lebih lama dari yang kau sadari. AKU bahkan ingin mengajarkan bagaimana bersabar terhadap orang lain. AKU menyayangimu, setiap hari AKU menantikan sepatah kata, do'a, pikiran atau ucapan syukur dari hatimu. Baiklah, engkau bangun kembali dan kembali AKU menanti dengan penuh kasih bahwa hari ini kau akan memberiku sedikit waktu untuk menyapaKU.
Tapi AKU tunggu... ah, tak jua kau menyapaKU. Dari detik ke detik, dari menit ke menit, dari jam ke jam, hingga hari berganti lagi, kau masih mengacuhkan AKU. Tak ada sepatah kata, tak ada seucap do'a, dan tak ada rasa, tak ada harapan dan keinginan untuk bersujud kepadaKU.
Apakah salahKU padamu? Rizki yang AKU limpahkan, kesehatan yang AKU berikan, harta yang AKU relakan, makanan yang AKU hidangkan, anak-anak yang AKU rahmatkan, apakah hal itu tidak membuatmu ingat kepadaKU? Percayalah AKU selalu mengasihimu, dan AKU tetap berharap suatu saat engkau menyapaKU, memohon perlindunganKU, dan bersujud menghadapKU.
Yang selalu menyertaimu setiap saat,

From.. Tito Budiman..,


Tidak ada komentar: